Huss, jangan berprasangka buruk dulu, saat tulisan ini di release status saya masih bujang ya!
Yang saya maksud dengan mantan Istri disini adalah laptop – laptop yang pernah menjadi pendamping hidup saya.
Selama hidup saya ada tiga laptop yang pernah menemani saya berjuang. Berikut profile mereka dan apa saja yang pernah mereka ciptakan bersama saya.
Acer Aspire 5052
Ini adalah laptop pertama saya. Laptop pertama yang saya sebut sebagai “istri”. Berikut penampilannya saat masih baru :
History :
Laptop ini dibeli di pertengahan kuliah saya di Bogor. Kalau tidak salah dibeli pada tahun ke dua saya di IPB. Laptop ini dibeli dalam keadaan second tapi baru karena baru di pake 2 minggu ama saudara Zentrad di forum chip. Kita ketemuan beli di Harco Mangga Dua lantai paling atas. Saya beli dengan harga lima juta rupiah padahal dia beli enam juga juta.
Spesifikasi
? AMD Turion-64 bit, Processor MK38 (2.2GHz, (512KB Cache)
? 512MB DDR2 (udah di upgrade jadi 1 gb dan saya upgrade lagi jadi 2 gb)
? 120 GB HDD
? Super DVD-RW
? 14.1-inch WXGA
? 802.11 b/g Wireless
? 5 in 1 card reader
Review :
Istri pertama saya ini cukup bisa diandalkan. Dia diotaki oleh AMD Turion-64 bit, Processor MK38 (2.2GHz, (512KB Cache). MK-38 adalah processor mobile single core AMD tercepat sampai sekarang. Kenapa bisa begitu? Karena sekarang AMD sudah tidak membuat processor single core lagi.
Secara performa sebenarnya notebook ini cukup mumpuni. Dia memiliki fitur untuk meningkatkan atau menurunkan kecepatan processornya mulai 800 mhz sampai 2.2 ghz. Pada kecepatan tertinggi processor ini sangat responsif pada jamannya. Masalah utama dari notebook ini adalah panas saat beroprasi pada clock tinggi. Sepertinya panas dan AMD berkawan dekat.
Oh ya, saya pernah mengupgrade memorynya menjadi 2 gb dan sepertinya itu tak lebih dari sekedar buang – buang duit karena tidak dirasakan perbedaan yang signifikan.
Fitur Favorit :
Webcam yang bisa di putar – putar
Kenangan :
Laptop ini termasuk yang punya banyak kenangan dengan saya. Pernah mengantarkan saya memenangkan beberapa penghargaan sekaligus menjadi saksi saat saya tersungkur saat kalah dalam persaingan.
Prestasi terakhir yang laptop ini buat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya adalah mengantarkan saya menuju seleksi beasiswa ke Amerika.
Dalam masa dinasnya, laptop ini pernah kembali dari kematian dua kali. Pertama saat garansinya tinggal bersisa 2 hari. Beruntung sekali saya, karena saat itu kerusakan yang terjadi menyangkut LCD, Motherboard dan DVD player yang harus di ganti. Itu berarti harus mengganti hampir 50% isi laptop. Beruntungnya garansinya masih bersisa dua kali.
Kebangkitannya yang kedua adalah sebelum saya berangkat ke Amerika. Teryata power supply nya konslet, tapi masih bisa diperbaiki.
Keadaan terakhir
Sudah tua, kalau di sentuh sudah tidak sensitif lagi, baterainya cuma kuat bertahan 30 menit. Diduga telah memasuki masa menaupause, tetapi masih digunakan keluarga untuk menghubungi kojack via skype.
Another Review :