Setelah mengenal segitiga dasar fotografi pada posting sebelumnya maka kita beranjak ke tahap belajar yang berikutnya. Kata para suhu dan senior di jagat internet tahap berikutnya adalah mengenal lebih dekat kamera kita karena setiap kamera tidaklah sama. Tiap kamera memiliki sistem menu dan karakteristik yang berbeda – beda. Dengan memahami cara mengoprasikan dan karakteristik kamera kita, maka kita mengeksploitasi kemampuan kamera itu sampai ke batas maksimal. Jadi, jika tahap ini diterjemahkan dalam secara kasar maka: this is the time to reading that damn manual book!
By the way, karena kamera yang sama miliki adalah Olympus E-450 maka pada posting selanjutnya saya akan membahas sesuai preparat yang saya miliki. Jika kamu ingin saya membahas kamera kamu maka kamu boleh menghadiahkan kamera kamu kepada saya. hihihi… *ngarep.
File diatas adalah sampul manual dari kamera yang saya miliki. Saya rasa buku manual setebal 139 halaman ini menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk mengoprasikan kamera yang saat ini saya miliki. Jika kamu merasa sudah PD saat mengoperasikan pocket camera tanpa membaca manual, maka sebaiknya kamu rubah kebiasaan itu.
Manual yang hadir dalam paket pembelian kamera DSLR memberikan informasi yang jauh lebih detail dan banyak dibanding dengan buku buku manual pocket camera karena penggunaannya yang juga jauh lebih kompleks (kecuali kamu ingin memperlakukan DSLR-mu dalam modus auto di setiap waktu seperti pocket camera ). Jadi itulah mengapa para suhu dan expert dengan kompak meneriakan : read that damn manual!
Sebagai tambahan kita juga bisa mencari informasi di internet tentang kamera kita baik itu di forum atau milis. Kebetulan produsen kamera saya menyediakan informasi FAQ E-450 yang bisa saya akses untuk membantu saya dalam memahami kamera saya.
Nah, Selamat berbulan madu dengan kamera dan buku manual kamu!
*) saat tulisan ini di turunkan, penulis sedang berbulan madu dengan Sony SLT-A33 karena E-450 nya minta pensiun dini. Dan saya harus mengulang membaca buku manual SLT-A33 itu
Salam Hangat Bang Kojak,
ane pemula banget bang di dunia fotografi, kemaren ane searching2 nyari info seputar fotografi trus nemu istilah shutter count pada kamera level dasar. itu cuma sampe 50.000x jepretan aja.. untuk yang level atas sampe 100.000 jepretan. apakah bener tuh Bang Kojak soalnya ane tanya temen2 ane yang lagi pada hunting info juga pada baru tau semua.. jujur ane kaget sekaligus bingung sama nasib si kamera ane yang baru ane beli, nanti kl ud sampe di jepretan ke 50.000 itu harus di apain??
Q : apakah benar infonya
Q : solusinya kalau sudah sampai di limit shutter count?
Q : untuk canon 1100D itu masuk yang level dasar ya bang?
thank you maap ne Bang Kojak banyak nanyanya,. soalnya ane seneng juga neh baca article Bang Kojak Dari Pelajaran pertamanya.. makasih ya bang
Tenang…
kita kan beli kamera untuk di pake kan?
jadi ngga usah terlalu mikirin shutter count lah…
Shutter count itu cuma buat peganggan aja. Ntar kalau dah nembus angka segitu siap – siap cadangan dana buat ganti per shutter aja.
Namanya barang elektronik, pasti ada ausnya, perlu di service.
OK Siap Bang… Ane nanti kan bang ulasan seputar Canon ya bang..
bro maaf ,petanya saya di batalkan…udeh dapat pelajaran ! thanks banyak banyak bro………
bro saya baru ini,aku mau baca dari pertama,gimana saya dapat itu ? 1 sd 6….thanks
sudah dapat kan?
Good boos, membantu saya buat artikel di blog saya http://www.topkamera.com
saya ingin belajar fotografi dengan kamera DSLR .
Hahaha, saya gak terlalu suka baca dari layar PC.
Pasti ujung2nya saya print.
LOL
Perihal harga kamera segitu, udah saya duga, harga di sono kalo dihitung-hitung lebih murah.
My recent post Foto Indahnya Bunga 1
cuma resikonya ga ada garansi indonesia.
saya ga punya kamera.. tapi mau belajar
mulai dari kamera HP aja
saya dulu juga mulainya dari kamera HP
Wah nemu blog fotografi keren disini… bookmark dulu ya
wah, makasih banget sudah berkunjung. monggo di simak
Nah, yang saya sesali dari bundel kamera Nikon saya, adalah buku manualnya BERBAHASA INDONESIA!! *mad*
…jujur, saya lebih suka membaca manual dalam bahasa inggris. Entah kenapa, terjemahan bahasa indonesia yang saya baca ini bahasanya sukar dimengerti, berasa seperti baca hasil terjemahan google translate.
My recent post Foto Indahnya Bunga 1
mending download langsung dari websitenya nikon sop,
btw, kemaren sempat liat ada D5000 + kit lens seharga $499 lho.
memang, manual bahasa indonesia yang sering disertakan dalam barang elektronik sering susah dimengerti karerna menggunakan kosa kata yang tidak akrab di telinga dan mata kita